Ini bulutangkis, dan ini Indonesia, di mana impian dibawa ke dunia nyata, tidak berlaku untuk Gusni Annisa Puspita, remaja yang "kelebihannya" adalah keterbatasannya. Cita-citanya sejak kecil untuk membuat orang tuanya senang dengan bermain bulutangkis terus kandas.
Suatu malam sebuah kenyataan pahit datang untuknya, sebuah kenyataan tak berperi, hidup yang tidak berpihak kepadanya, kenyataan yang berbicara lantang kalau bermimpi saha tidak akan pernah cukup.
Dan, perempuan Indonesia dengan segala keterbatasannya itu memutuskan untuk melawan, memutuskan untuk terus berjuang demi impiannya, memutuskan untuk terus mencintai hidup yang tidak pernah sempurna.
Memutuskan untuk berani mencintai, dan mencintai dengan berani.
0 komentar:
Posting Komentar